Penggunaan metafora dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sanga penting yaitu kemampuan menciptakan minat dan meningkatkan motivasi belajar para siswa. Hal ini didukung oleh pendapat beberpa ahli yang telah lama berkecimpung dalam penelitian tenatng kinerja otak.
Penyajian materi dengan metafora dalam pembelajaran memiliki peranan penting untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, karena penyajian metafora membawa siswa kedalam suasana yang penuh kegembiraan dan keharuan, sehingga menciptakan kegembiraan serta pemaknaan dalam proses belajar selanjutnya( DePorter, Reardon dan Nourie, 2000:14 ). Seperti pernyataan Calne dan Calne ( 1997:124, dalam DePorter, dkk, 2000:21), ” Perasaan dan sikap siswa akan berpengaruh sangat kuat terhadap proses belajarnya”. Hal ini senada dengan ungkapan Goleman( 1995:28)seperti yang dikutip oleh DePorter dkk( 2000:22), ” Penelitian menyampaikan kepada kita bahwa tanpa keterlibatan emosi, kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran dalam ingatan ” sedangkan seseorang akan belajar dengan segenap kemampuan apabila dia menyukai apa yang dia pelajari dan dia akan merasa senang terlibat di dalamnya ( Howard Gardner, 1995, dalam DePorter, dkk, 2000:23).
Sebenarnya sangat banyak metafora yang dapat digunakan atau disampaikan dalam setiap pembelajaran. Misalnya: ( 1 ) bercerita dengan menggunakan perumpamaan untuk menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya pembelajaran tersebut, (2) bercerita dengan perumpamaan, bahwa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan pada hakikanya adalah diri sendiri, (3) memberikan penjelasan bagaimana kiat meraih sukses dalam pembelajaran dan kehidupan, (4) menyajikan paparan bahwa orang belajar harus siap keluar dari zona nyaman, (5) mendiskusikan mengapa hingga saat ini kualitas pendidikan indonesia masih terpuruk, (6) mengisahkan tentang beberapa tokoh terkenal, (7) memberikan beberapa nasihat dan tips-tips untuk meraih keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar