Bentang pangajen adalah pembelajaran matematika yang bersifat simple, fun, and effective, karena pembelajaran ini melarutkan siswa dalam sebuah permainan yang mengasah koneksi, komunikasi dan kerjasama. Selain itu permainan tersebut juga mengandung nilai-nilai afektif dan moral, seperti kejujuran dalam menilai, keterbukaan dalam menerima kritikan, kebesaran hati dalam menerima kekurangan, menghargai pendapat orang lain, keberanian mengemukakan pendapat, dan kemampuan menilai.
Kata “bentang pangajen” sendiri berasal dari bahasa sunda. Bentang berarti bintang, pangajen berarti diberikan, jadi bentang pangajen bermakna bintang yang diberikan pada siswa dan oleh siswa.
Adapun langkah pembelajaran pada model “bentang pangajen” adalah sebagai berikut:
- Bina suasana
Bina suasana adalah tahapan pengkondisian siswa dan ruang belajar. Siswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari lima orang per kelompok. Pembagian kelompok dilakukan secara acak. Ruangan dikondisikan agar siswa mudah untuk bergerak. Siswa pun dikondisikan untuk siap menerima materi dan berkonsentrasi, dengan beberapa game yang menguji konsentrasi.
- Bina konsep
Bina konsep adalah tahapan guru memberikan informasi dan soal latihan tentang materi atau konsep. Pemberian materi atau konsep ini dilakukan dengan pembelajaran berbasis information comunication technology (ICT) seperti internet yang dapat digunakan oleh siswa untuk mencari inpormasi. ICT digunakan dalam bina konsep ini, karena beberapa kelebihannya, diantaranya adalah menarik, mampu memvisualisasikan secara tepat, dan waktu penyajikan lebih cepat.
- Bina ingatan
Bina ingatan adalah tahap awal dari permainan. Pada tahap ini setiap kelompok siswa diminta menyelesaikan suatu masalah matematika dan memberikan alasan mengapa dan bagaimana mereka menjawab seperti yang mereka tuliskan dalam kertas karton, kemudian karton itu ditempel pada dinding kelas. Masing-masing kelompok berkeliling melihat, memberi komentar terhadap tulisan kelompok lain, menjelaskan apa yang ditulis oleh kelompok lain secara bergantian.
- Beri bintang
Beri bintang adalah tahapan kedua dari permainan. Pada tahapan ini setiap siswa menilai karya kelompok lain berkenaan dengan konten, penyelesaian soal, dan artistik dengan membubuhkan bintang pada hasil karya tersebut.
- Beri hikmah
Beri hikmah adalah tahap evaluasi yang diberikan oleh guru. Pada tahapan ini guru menyimpulkan kelompok mana yang paling banyak mendapat bintang. Dan menanyakan pada para siswa apa yang menyebabkan kelompok tersebut menerima banyak bintang. Kemudian kelompok yang mendapatkan bintang terbanyak dinobatkan sebagai “GRUP BINTANG”. Semua karya yang dibuat siswa akan menjadi pajangan di kelas (display), yang senantiasa dapat memberi motivasi dalam belajar dan mengingatkan kembali kepada siswa atas materi yang telah diberikan sebelumnya.
Sifat simple, fun, dan efective tergambar dari lima langkah 5B pada model pembelajaran bentang pangajen. Sifat simpletergambar pada langkah pembelajaran yang hanya memuat lima langkah yang sangat mudah untuk diterapkan pada pembelajaran apapun Bina suasana adalah langkah persiapan, bina konsep adalah kegiatan inti guru dalam memberi materi, bina ingatan adalah kegiatan latihan siswa berupa pemecahan masalah yang dipecahkan secara berkelompok. Beri bintang adalah kegiatan pemberian penghargaan oleh dan bagi siswa. Beri hikmah adalah kegiatan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada hari itu. Pada lima langkah itu, kita bisa melihat bahwa kelima langkah itu dapat kita terapkan dalam satu kali pembelajaran (2x45 menit).
Sifat fun tergambar pada langkah pembelajaran pertama (bina suasana), game untuk menguji konsentrasi siswa diberikan pada tahap ini. Pada tahap ini siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk memberikan bintang pada kelompok lain yang mereka anggap berhak mendapatkannya. Sifat fun juga tergambar pada langkah keempat (beri bintang), siswa melakukan windows shopping atau berkeliling melihat hasil kerja siswa yang lain untuk memberikan bintang pada lembar kerja yang telah diberikan siswa lain.
Sifat effective tergambar pada langkah pembelajaran yang kedua (bina konsep). Penggunaan ICT memberikan kemudahan pada siswa untuk mencerna materi dalam waktu singkat tanpa kehilangan proses tercapainya suatu konsep. Bahkan dengan ICT materi yang banyak dapat disajikan dengan singkat, tanpa kehilangan proses tercapainya konsep. ICT telah membantu mencapai keefektifan belajar ditunjang oleh beberap penelitian, seperti penelitian Yanti Herlanti (2005:72) menyebutkan bahwa penggunaan ICT telah mengurangi waktu guru dalam pemberian penjelasan (informing) sebanyak 68-77%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar