A. Model Pembelajaran Problem Solving
Model Pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran pemecahan masalah (Pepkin, 2004). Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika, sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya.
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan menggunakan pemecahan masalah sebagai stratetgi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan , sedangkan strategi pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa memahami dan menguasai materi pembelajran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. ( Sanjaya, 2006).
Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah, pertama siswa bekerja secara individual atau bekarja pada kelompok kecil; kedua, pembelajaran ditekankan pada materi pembelajaran yang mengandung persoalan-persoalan untuk dipecahkan;ketiga, siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar; keempat, hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat(sharing) antara semua siswa.
Model pembelajaran problem solving memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. belajar dimulai dengan suatu masalah,
2. memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa
3. mengorganisasikan pembelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin ilmu,
4. menggunakan kelompok kecil
5. menuntut siswa mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari kemudian membimbing mereka pada kesimpulan yang diharapkan.
Pada dasarnya pembelajaran dengan pengajuan masalah matematika merupakan pengembangan dari pembelajaran dengan pemecahan masalah matematikan dan kemampuan siswa untuk memahami masalah, merencanakan dan menjalankan strategi penyelesaian masalah. Ketiga langkah tersebut juga merupakan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan pengajuan masalah matematika (Silver et al., 1996).
Selain itu, Cars (dalam Sutawidjaja, 1998) menegaskan bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah matematika, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan jalan membiasakan siswa mengajukan masalah, soal, atau pertanyaan matematika sesuai dengan situasi yang diberikan oleh guru, siswa yang mempunyai kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah matematika, besar kemungkinan akan mampu mengajukan masalah, soal atau pertanyaan matematika yang lebih berkualitas. Sebaliknya, bagi mereka yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang kurang, kemungkinannya akan lebih banyak mengajukan masalah, soal, atau pertanyaan matematika yang tidak dapat diselesaikan atau respons mereka hanya berupa pernyataan.
Model pembelajaran problem solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lain, seperti mencari data sampai menarik kesimpulan (Syahril, 2006). Model pembelajaran problem solving mempunyai kelebihan dan kekurangan.
1. Kelebihan model pembelajaran problem solving
a. dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan di dunia nyata;
b. dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil yang merupakan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan nyata;
c. dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan mental dengan cara menyoroti masalah dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.
d. dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
2. Kekurangan dari model pembelajaran problem solving
a. menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa , tingkat sekolah dan kelasnya, serta tingkat pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru;
b. memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain;
c. mengubah kebiasaan siswa belajar denang mendengarkan dan menerima informasi dan guru menjadi banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
Dari beberapa pendapat dapat diambil maknanya bahwa model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang merangsang kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah sehingga dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas dan motivasi siswa.
B. Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving
Gambaran problem solving dapat diperlihatkan dengan berbagai kegiatan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan problem solving
1. Guru merancang dan mengelola kegiatan belajar mengajar yang mendorong siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
3. Guru memberikan suatu masalah yang berhubungan dengan dunia nyata siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( dalam pembelajaran materi peluang maka masalah yang diberikan berkaitan dengan materi peluang ).
4. Guru mengamati, memotivasi dan memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yaitu melakukan pengamatan pada masalah yang telah diberikan dengan kelompok diskusinya.
6. Siswa mendemontrasikan hasil kerja yang diperolehnya dan siswa yang lain memperhatikan dan menanggapi hasil kerja yang didapat kemudian bertugas membandingkan dengan hasil kerjanya.
7. Dengan tanya jawab, guru dan siswa menyimpulkan tentang jawaban yang benar.
8. Guru mengaitkan kegiatan belajar mengajar dengan pengalaman siswa sehari-hari,siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar