A. Pengertian Teknik Probing
Pengertian probing dalam pembelajaran di kelas didefinisikan sebagai suatu teknik membimbing dengan mengajukan satu seri pertanyaan pada seorang siswa (Dahar, 1996: 9). Teknik probing adalah suatu teknik dalam pembelajaran dengan cara mengajukan satu seri pertanyaan untuk membimbing pebelajar /siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memahami gejala atau keadaan yang sedang diamati sehingga terbentuk pengetahuan baru ( Wijaya, 1999: 7 ). Teknik probing diawali dengan menghadapkan siswa pada situasi baru yang mengandung teka-teki atau benda-benda nyata. Situasi baru itu membuat siswa mengalami pertentangan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya sehingga memberikan peluang kepada siswa untuk mengadakan asimilasi, disinilah probing (pembimbingan menggunakan satu seri pertanyaan) mulai diperlukan.
Teknik probing adalah usaha atau langkah-langkah sistematis dalam pembelajaran unutk menggali informasi (fakata, data ) yang dinilai penting dari siwa dan relevan dalam mengembangkan pembelajaran
B. Ketrampilan Bertanya
Teknik probing memerlukan kekuatan dalam mengembangkan pertanyaan. Untuk dapat menggunakan teknik probing dalam pembelajaran, seorang guru hendaknya sudah berbekal ketrampilan bertanya yang merupakan salah satu dari ketrampilan proses sains sebab
1. guru cendrung mendominasi kelas dengan ceramah
2. murid belum terbiasa mengajukan pertanyaan
3. murid harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal
4. adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi unutk menguji pemahaman siswa.
Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, sejak merancang pembelajaran mulai dari pengembangan silabus maupun pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran tentunya sudah merencanakan pengalaman belajar apa yang akan diperoleh siswa dalam mencapai kompetensi dasar. Sejumlah pertanyaan diperlukan untuk membimbing siswa dengan teknik probing meliputi pertanyaan tingkat rendah sampai tinggkat tinggi, berkaitan dengan kegiatan fisik maupun kegiatan mental berfikir untuk membangun pengetahuannya. Contoh aktivitas fisik misalnya melakukan pengamatan, percobaan, mengidentifikasi ciri-ciri, memprediksi; sedangkan contoh aktivitas berfikir misalnya asimilasi, akomodasi, membangun pengetahuan baru.
Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain :
1. mendorong siswa untuk berpikir
2. meningkatkan keterlibatan siswa
3. merangsang siswa unutk mengajukan pertanyaan
4. mendiagnosis kelemahan siswa
5. memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
6. membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
Keterampilan bertanya dasar terdiri dari komponen-komponen
- pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
- pemberian acuan
- pemusatan
- pemindahan giliran
- penyebaran
- pemberian wakatu berpikir
- pemberian tuntunan
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen-kompenen
- pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
- pengaturan urutan pertanyaa
- penggunaan pertanyaan pelacak
- peningkatan terjadinya interaksi
Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru memerhatikan prinsip-prinsip berikut :
- kehangatan dan keantusiasan
- menghindari kebiasaan mengulang pertanyaa sendiri
- menghindari menjawab pertanyaan sendiri
- menghindari pertanyaan yang mengandung jawaban serempak
- meneghindari mengulang jawaban siswa
- menghindari mengajukan pertanyaam ganda
- menghindari menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanya
- waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari pertanyaan tingkat dasar
9. susun pertanyaan pokok dan nilai pertanyaan tersebut sesudah selesai mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar