A. PENGANTAR
beberapa orang memandang bahwa Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif, dan menyenangkan (PAkEm) sama dengan kerja kelompok. jika dalam suatu kelas sedang berlangsung pembelajaran dan di sana siswa tetap duduk seperti orang menonton bioskop, semua menghadap ke depan, duduk berdua dengan satu bangku, maka dengan mudah dan cepat dikatakan kelas itu tidak PAkEm. Sebaliknya, jika di suatu kelas siswa sedang duduk berkelompok, maka dengan mudah kita mengatakan kelas itu PAkEm. Padahal bisa jadi mereka hanya duduk dalam kelompok dan tidak semua siswa bekerja.
Seharusnya menilai PAkEm tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup hanya dengan melihat pengaturan tempat duduk siswa, tetapi harus diperhatikan pula intensitas keterlibatan siswa dalam belajar, dan seperti apa kegiatan belajar yang dilakukan siswa.
Pelaksanaan PAkEm sebenarnya juga memberikan kesempatan pada guru untuk membelajarkan beberapa keterampilan hidup atau kecakapan hidup. kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara aktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.
Dengan belajar kelompok yang benar misalnya, siswa belajar salah satu kecakapan hidup yaitu berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim. melalui bentuk-bentuk tugas yang menantang, siswa bisa membangun kemampuan mencari dan mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah.
Usaha-usaha yang menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk penerapan PAkEm di kelas, memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Penyajian PAkEm dalam pelatihan manajemen berbasis Sekolah (mbS) dan Peran Serta masyarakat (PSm) dilakukan dengan harapan agar sekolah, komite Sekolah, dan orang tua siswa membantu dan mendukung keberhasilan PAkEm.
Di bawah ini ada sejumlah isu penting tentang pelaksanaan PAkEm, yang dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas PAkEm.
Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif, dan menyenangkan (PAkEm) beberapa isu penerapan PAkEM di kelas adalah sebagai berikut:
1. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAkEm yang baik.
2. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LkS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat tertutup.
3. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk. kegiatan yang dilakukan siswa seringkali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
4. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.
5. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan, pintar/kurang pintar, dan sosial ekonomi tinggi/rendah.
6. Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAkEm di kelas 6 dan 9.
7. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.
beberapa isu penerapan PAkEM di kelas adalah sebagai berikut:
1. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAkEm yang baik.
2. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LkS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat tertutup.
3. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk. kegiatan yang dilakukan siswa seringkali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
4. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.
5. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan, pintar/kurang pintar, dan sosial ekonomi tinggi/rendah.
6. Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAkEm di kelas 6 dan 9.
7. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan mampu:
1. belajar tentang pelaksanaan PAkEm dari nara sumber
2. belajar tentang PAkEm yang mengembangkan kecakapan hidup, belajar kooperatif, dan yang memperhatikan keragaman individu, misalnya laki-laki/perempuan, cepat belajar/ lambat belajar, atau sosial ekonomi tinggi/rendah
3. mengevaluasi pelaksanaan PAKEM serta mengidentifikasi hambatan/kesulitan dalam mengembangkan PAkEm di sekolah
4. mengkaji kembali program peningkatan PAkEm yang tercantum dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan biaya Sekolah (RAPbS)
C. ALAT, bAHAN, DAN NARA SUMbER
1. Tayangan fasilitator
2. RPS dan RAPbS milik semua sekolah peserta pelatihan
3. Lembar kerja: Format 1.1 dan Lembar kerja Siswa untuk pemodelan PAkEm
4. ATk: Spidol, kertas lebar (kertas plano), gunting, lem, isolasi
5. Nara sumber, beserta tayangan atau poster yang berisi contoh-contoh keberhasilan PAkEm (foto-foto pembelajaran, hasil karya siswa, atau pajangan siswa)
Persiapan: Sebelum penyajian, fasilitator menghubungi calon nara sumber. Nara sumber berasal dari guru/fasilitator mata pelajaran yang telah berhasil menerapkan PAkEm di sekolah. Fasilitator menginformasikan kepada calon nara sumber mengenai tujuan lokakarya, jumlah peserta yang akan hadir, latar belakang peserta, dan mendiskusikan hal-hal pokok yang akan disajikan atau dibahas dalam lokakarya.
Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif, dan menyenangkan (PAkEm)
Nara sumber diharapkan membawa foto-foto pembelajaran, hasil karya siswa, atau pajangan untuk dipaparkan dalam pelatihan. Fasilitator dapat membantu mendokumentasikan foto, hasil karya siswa, pajangan menjadi tayangan atau poster yang dapat dilihat oleh semua peserta.
Fasilitator juga harus menghubungi semua sekolah peserta pelatihan agar peserta membawa RPS dan RAPbS dalam pelatihan.
D.LANGkAH kEGIATAN
1) Pengantar (10 menit)
Fasilitator membuka sesi ini dan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan isu dalam kegiatan PAkEm. Isu-isu penerapan PAkEm di sekolah yang terdapat dalam kotak pada Pengantar dapat digunakan sebagai tayangan. Fasilitator dapat meminta kepada peserta untuk menambahkan isu-isu lain yang mungkin ada di sekolah. kemudian fasilitator memberikan informasi tentang tujuan pelatihan dalam sesi ini.
2) Presentasi Nara Sumber (20 menit)
Nara sumber dipilih dari guru/fasilitator yang sudah berhasil melaksanakan PAkEm dengan baik. Selama kira-kira 10 menit nara sumber enjelaskan/memaparkan tentang:
a. keberhasilan dalam menerapkan PAkEm
b. Hambatan, tantangan, dalam melaksanakan PAkEm serta upaya mengatasinya
c. Dukungan kepala Sekolah, Pengawas Sekolah serta Dinas Pendidikan dalam menerapkan PAkEm
d. Dukungan komite Sekolah, orang tua siswa, pagubupan kelas, pada pelaksanaan PAkEm
e. Tanggapan siswa terhadap PAkEm
Setelah presentasi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan nara sumber selama kira-kira selama 10 menit.
3) Diskusi tentang keberhasilan dan Hambatan PAkEM (20 menit)
Para peserta dikelompokkan menurut kelompok sekolah. Setiap kelompok membahas, keberhasilan dalam melaksanakan PAkEm, dan hambatan yang dihadapi beserta jalan keluarnya. Hasil diskusi ditulis di kertas besar untuk dipajangkan.
4) Pemodelan PAkEM (40 menit)
Dalam sesi ini ditampilkan pemodelan pembelajaran.
Dalam pemodelan pembelajaran PAkEm fasilitator bertindak sebagai model. Contoh pembelajaran yaitu pelajaran bahasa Indonesia terdapat dalam bagian G. Dalam penyajian pemodelan ini, peserta dibagi dalam beberapa kelompok (tergantung banyaknya peserta) dan berperan sebagai siswa.
5)Diskusi PAkEM (15 menit)
Setelah pemodelan, para peserta diminta untuk mengisi lembar pengamatan yang sudah disiapkan (lihat Lembar kerja Format 1.1: Pengamatan PAkEm di bagian F) dan mendiskusikan hasilnya.
Fasilitator memberikan penguatan tentang PAkEm yang mengembangkan kecakapan hidup, pembelajaran kooperatif, dan yang memperhatikan keragaman individu, misalnya laki-laki/perempuan, cepat belajar/lambat belajar, atau sosial ekonomi tinggi/rendah.
6) Mengkaji Ulang Program Pengembangan PAkEM dalam RPS dan RAPbS (20 menit)
Para peserta, masih dalam kelompok sekolah, mengkaji ulang program pengembangan PAkEm yang terdapat di dalam RPS dan RAPbS. Dalam mengkaji ulang ini setiap sekolah:
• mengidentifikasi program mana yang sudah terlaksana dan program mana yang belum terlaksana
•program apa saja yang perlu ditambahkan agar PAkEm di sekolah lebih meningkat
Pada akhir kegiatan kaji ulang, satu atau dua kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapi atau menambahkan.
7) Penguatan (10 menit)
Fasilitator memberikan penguatan terhadap hasil diskusi tentang PAkEm, antara lain:
•PAkEm merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup
•Dalam PAkEm siswa belajar bekerjasama (kooperatif)
•PAkEm memperhatikan keragaman individu, misalnya laki-laki/perempuan, cepat belajar/lambat belajar, sosial ekonomi tinggi/rendah
• PAkEm mengembangkan potensi semua siswa
• PAkEm mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
• Program peningkatkan PAkEm di sekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya
E. bAHAN bACAAN UNTUk FASILITATOR DAN PESERTA: TIDAk ADA
F. LEMBAR KERJA PESERTA
Pengamatan PAkEM meliputi 10 aspek:
1)kecakapan berpikir apakah yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran? (kecakapan berpikir misalnya menghafal, memahami, menganalisis, membuat karya, memecahkan masalah, berargumentasi)
2)Apakah pembelajaran tersebut meningkatkan kecakapan akademik siswa?
3)Apakah pembelajaran tersebut meningkatkan kecakapan sosial pada siswa?
4)Apakah pembelajaran tersebut meningkatkan kecakapan kejuruan pada siswa?
5)bagaimana organisasi kelas yang dilaksanakan selama pembelajaran? (klasikal, individual, kelompok, berpasangan)
6)Apakah siswa diberi tugas yang menantang kreativitas?
7)bagaimana guru memperhatikan perbedaan siswa?
8)Apa yang dilakukan siswa selama/ketika mengerjakan tugas?
9)Apakah semua siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran?
10)Apa yang dilakukan guru selama anak mengerjakan tugas?
G. bAHAN TAyANGAN UNTUk FASILITATOR
beberapa Isu tentang PAkEM
• Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran PAkEm yang baik.
• Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LkS) yang sebagian besar pertanyaannya bersifat tertutup.
• Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk. kegiatan yang dilakukan siswa seringkali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.
• Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.
• Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan, pintar/kurang pintar, sosial ekonomi tinggi/rendah.
• Guru merasa khawatir untuk melaksanakan PAkEm di kelas 6 dan 9.
• Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.
Tujuan
• belajar pelaksanaan PAkEm dari nara sumber
• belajar PAkEm yang mengembangkan kecakapan hidup, kooperatif, dan yang memperhatikan keragaman individu, misalnya lakilaki/perempuan, cepat belajar/lambat belajar, sosial ekonomi tinggi/ rendah.
• Mengevaluasi pelaksanaan PAKEM serta mengidentifikasi hambatan/kesulitan dalam mengembangkan PAkEm di sekolah
• mengkaji kembali program peningkatan PAkEm yang tercantum dalam RAPbS dan RPS
H. bAHAN TAMbAHAN UNTUk FASILITATOR
1. PEMODELAN PEMbELAJARAN PAkEM
a. Persiapan
Selama kegiatan ini, fasilitator akan memberikan contoh (model) pembelajaran, yakni: pembelajaran PAkEm. Contoh tersebut mencakup mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk melaksanakan tugas ini dengan baik, fasilitator harus merencanakan dan menyiapkan pembelajaran yang meliputi: •mengorganisasikan peserta ke dalam kelompok beserta peran masing-masing dalam kelompok
• mengorganisasikan ruang belajar
• mengorganisasikan bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan model pembelajaran
b. Pengorganisasian kelompok
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, tergantung dari banyaknya peserta pelatihan. Fasilitator sebelumnya mengatur kelas atau ruangan sedemikian rupa sehingga fasilitator bebas atau mudah beraktifitas dari satu meja ke meja lainnya.
c. Pengorganisasian bahan untuk pelajaran
Fasilitator harus membaca dengan teliti daftar bahan yang diperlukan pada awal model pelajaran dan pastikan foto copy lembar kerja dan bahan yang diperlukan sudah siap. Petunjuk pelajaran harus dibaca untuk mengetahui dengan benar apa yang harus dikerjakan.
d. Pelaksanaan model pembelajaran
Ikutilah petunjuk yang diberikan dan usahakan melaksanakan pembelajaran seperti yang diberikan dalam skenario model pembelajaran. bagikan lembar observasi kepada para peserta setelah modeling untuk mendeskripsikan aspek-aspek PAkEm.
Dalam kelompok, peserta menyimpulkan hasil pengamatannya dan saling membandingkan hasil dari pengamatan proses. Peserta membandingkan ciri-ciri pembelajaran tersebut. Peserta diminta untuk mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran , misalnya:
•Tugas (pertanyaan) terbuka yang mengundang tanggapan siswa yang bervariasi
• Pengorganisasian kelas, dan
• belajar kooperatif
• pembelajaran kooperatif
Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi dengan menekankan ciri-ciri pembelajaran PAkEm dengan menggunakan tayangan yang terkait dengan ketiga ciri di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar