Jumat, 16 Juni 2017

KPK dan FPB

KPK merupakan singkatan dari Kelipatan Persekutuan terkecil, sedangkan  
FPB merupakan singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar.

untuk menghitung KPK dan FPB salah satu syaratnya adalah bisa menghitung dengan pohon faktor, untuk mendapatkan hasil berupa faktorisasi prima.
tapi sebelum itu kita harus mengenal bilangan prima
yaitu bilangan yang hanya memiliki dua faktor yaitu angka 1 dan bilangan itu sendiri.
bilangan prima antara lain = 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, ... dan seterusnya.

Cara menggunakan Pohon Faktor
Contoh: Carilah Faktorisasi prima dari 24 menggunakan pohon faktor

Contoh Soal KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari 48, 72, dan 96 adalah ....

Langkah pertama adalah mencari faktorisasi prima dari 48, 72, dan 96 dengan pohon faktor

Contoh Soal FPB
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari 24, 40, dan 56 adalah ....

Langkah pertama adalah mencari faktorisasi prima dari 24, 40, dan 56 dengan pohon faktor



SOAL CERITA FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)

Contoh Soal:

Ibu Ali mempunyai 160 Kg beras, 80 Kg Gula Pasir, dan 96 Kg Tepung Terigu. Ibu Ali membagikan semua sembako sama banyak dan merata kepada tetangganya. Tetangga yang mungkin dapat sembako sebanyak berapa orang?

Penyelesaian:

Jadi, tetangga yang mendapat sembako sebanyak 16 orang.

Kamis, 15 Juni 2017

Macam-Macam Bangun Datar

PERSEGI
PERSEGI

PERSEGI PANJANG
PERSEGI PANJANG

SEGITIGA
SEGITIGA

JAJAR GENJANG
JAJAR GENJANG

TRAPESIUM
TRAPESIUM

LINGKARAN
LINGKARAN

SEGILIMA
SEGILIMA

SEGIENAM
SEGIENAM

SEGIDELAPAN 
SEGIDELAPAN

Jumlah sudut pada segitiga

Jumlah sudut pada segitiga adalah 180 derajat


sehingga



contoh:
Carilah sudut yang belum diketahui


Penyelesaian:
Sudut yang belum diketahui adalah




Jadi, sudut yang belum diketahui adalah 25 derajat

SUDUT LANCIP, SIKU-SIKU, DAN TUMPUL

JENIS-JENIS SUDUT

SUDUT LANCIP
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90 derajat




SUDUT SIKU-SIKU
Sudut Siku-siku adalah sudutnya sama dengan 90 derajat
SUDUT TUMPUL
Sudut Tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90 derajat

Selasa, 13 Juni 2017

Kubus dan Balok

KUBUS 
Kubus merupakan jenis prisma yang memiliki alas berbentuk persegi

Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk
                       = r x r x r 
Luas Permukaan Kubus = 6 x rusuk x rusuk
                                      = 6 x r x r 
Jaring-Jaring Kubus
BALOK
Balok merupakan jenis prisma yang memiliki alas berupa persegi panjang

Volume Balok = panjang x lebar x tinggi
                       = p x l x t

Luas Permukaan Balok = 2 x ((p x l)+(p x t)+(l x t))
Jaring-Jaring Balok


PRISMA SEGITIGA
Prisma Segitiga adalah bangun ruang prisma yang alasnya berbentuk segitiga



Jaring-Jaring Prisma Segitiga





Jenis-jenis Bilangan

BILANGAN ASLI
Bilangan ASLI dimulai dari angka 1 sampai seterusnya, yaitu:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, . . . dan seterusnya

BILANGAN CACAH
Bilangan CACAH dimulai dari angka 0 sampai seterusnya, yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, . . . dan seterusnya

BILANGAN BULAT
Bilangan BULAT terdiri dari bilangan Negatif, Nol, dan Bilangan Positif, Yaitu:
. . . , -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .

BILANGAN PRIMA
Bilangan yang hanya memiliki 2 faktor yaitu 1 dan dirinya sendiri, bisa dikatakan angka tersebut cuma bisa dibagi 1 atau dibagi dirinya sendiri. di mulai dari angka 2.
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, . . . dan seterusnya

sementara ini dulu ya, kalau sempat dibahas bilangan REAL nanti...OK

Diagram Cartesius

Diagram Cartesius atau bisa disebut juga Diagram Kartesius, untuk memudahkan menggambar titik koordinat.
Garis yang mendatar atau disebut juga garis Horizontal dikenal dengan sebutan Sumbu-x
Garis yang keatas/kebawah atau disebut juga garis Vertikal dikenal dengan sebutan Sumbu-y
 
silahkan di download agar memudahkan guru menggambar dengan mudah untuk materi titik koordinat.
Gambar ini bisa digunakan menggambar titik koordinat saat menerangkan dengan menggunakan LCD di papan tulis.

Luas Juring dan Panjang Busur Lingkaran

Rumus Luas Juring Lingkaran



Rumus Panjang Busur Lingkaran



Keterangan:




r = jari-jari lingkaran

Contoh:
Hitunglah!
Jika diketahui jari-jari lingkaran = 7 cm
Sudut pada Juring = Sudut yang diketahui= alpha= 150 derajat



Luas Trapesium

Trapesium sama kaki adalah bidang datar yang hanya memiliki satu pasang sisi yang sejajar dan hanya memiliki satu sumbu simetri.
sisi yang sejajar yaitu sisi atas dengan sisi bawah, tapi tidak sama panjang
Rumus Luas Trapesium


Jenis-Jenis Pecahan

1. Pecahan Biasa
Contoh Pecahan Biasa sebagai berikut:



2. Pecahan Campuran
Contoh Pecahan Campuran sebagai berikut:

3. Pecahan Desimal
Contoh Pecahan Desimal sebagai berikut:
0,35

4. Pecahan Persen
Pecahan Persen disebut juga pecahan per seratus
Contoh Pecahan Persen sebagai berikut:
 25 %




Mengubah pecahan Campuran ke pecahan Biasa

Cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa

contoh:
Ubahlah Pecahan Campuran
menjadi pecahan biasa

Penyelesaian:

Pecahan Campuran

masing-masing diberi nama pada posisinya masing-masing




Maka nilai-nilainyai, Depan = 3, lalu Atas = 1, selanjutya Bawah = 2 Sehingga dapat di cari pecahan biasanya dengan cara berikut


 Jika ditulis dengan angka, maka:





Senin, 12 Juni 2017

Tripel Pythagoras

Tripel Phytagoras merupakan pasangan panjang masing-masing sisi pada segitiga siku-siku





a b c
3 4 5
8 6 10
5 12 13
15 8 17
12 16 20
7 24 25
24 10 26
21 20 29
16 30 34
9 40 41
35 12 37
32 24 40
27 36 45
20 48 52
11 60 61
48 14 50
45 28 53
40 42 58
33 56 65
24 70 74
13 84 85



























































































































Rabu, 07 Juni 2017

Satuan Waktu part 2

1 Millenium = 1000 tahun
1 Abad = 100 tahun
1 Jubileum = 25 Tahun
1 Dasawarsa = 10 tahun
1 Dekade = 10 tahun
1 Windu = 8 tahun
1 Lustrum = 5 tahun
setengah Abad = 50 tahun
tiga perempat Abad = 75 tahun
satu per empat Abad = 25 tahun


1 Tahun = 12 Bulan
1 Bulan = 30 Hari
1 Hari = 24 Jam
1 Jam = 60 Menit
1 Menit = 60 Detik


1 menit = 1/60 jam
5 menit = 5/60 jam = 1/12 jam
30 menit = 30/60 jam = 1/2 jam= setengah jam
45 menit = 45/60 jam = 3/4 jam

Contoh 1: 
Hitunglah satuan waktu berikut!
  1.  2 Jam    = ... Menit
  2.  5 Jam    = ... Menit
  3.  2.5 Jam  = ... Menit
  4. 15 Menit = ... Detik
Penyelesaian:
  1. 2 Jam = 2 x 60 Menit = 120 Menit 
  2. 5 Jam = 5 x 60 Menit = 300 Menit
  3. 2.5  Jam = 2.5 x 60 Menit = 150 Menit
  4. 15 Menit = 15 x 60 Detik =  900 Detik

Contoh 2:
Hitunglah!
  1. 2 Jam + 6 Menit = ... Menit
  2. 2 Jam - 7 Menit = ... Menit
  3. 5 Jam + 120 Menit + 30 Detik = ... Detik
Penyelesaian:
  1. 2 Jam + 6 Menit = ( 2 x 60 Menit) + ( 6 Menit) = 120 Menit + 6 Menit = 126 Menit
  2. 2 Jam - 7 Menit = ( 2 x 60 Menit) - ( 7 Menit) = 120 Menit - 7 Menit = 113 Menit
  3. 5 Jam + 120 Menit + 30 Detik  = ( 5 x 60 Menit x 60 Detik) + (120 x 60 Detik) + 30 Detik = 18000 detik + 7200 detik + 30 detik = 25230 detik

    Belajar Tuntas, Autentik, dan Penilaian Berkesinambungan




    A.Belajar Tuntas
    Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
    Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.

    B.Penilaian Autentik
    Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
    Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

    C.Penilaian Berkesinambungan
    Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester).

    Pengertian Penilaian




    Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik



    Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan

    Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)

    Tentang Kurikulum 2013

     

    Pengertian Penilaian

     

    Instrumen PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK kurikulum 2013


    Instrumen Penilaian diri kurikulum 2013

     

    PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP

     

    Penilaian Pencapaian Kompetensi Pengetahuan

     

    DoWnLOaD RPP MATEMATIKA K13 SMP/MTS

     

    METODE Saintifik untuk KURIKULUM 2013

     

    STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

     

    STRUKTUR KURIKULUM 2013

     

    Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Kurikulum 2013

     

    SILABUS KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

     

    Belajar Tuntas, Autentik, dan Penilaian Berkesinambungan

     

     

     

     

     

     

    DoWnLOaD RPP MATEMATIKA K13 SMP/MTS

    Kumpulan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika Kurikulum 2013 SEBELUMNYA LIHAT SILABUS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 DOWNLOAD DISINI...